Estrela d’Alva
"Aku dicap orang Yahudi saat Aku berbuat salah, dan Aku dianggap orang Jerman saat Aku sukses" Albert Einstein
Terakhir kali Aku menulis, kuselipkan kata di sela isi, "Mari akhiri bersama apa yang telah kita mulai".
Dua tulisan sebelumnya, Aku menulis akhiran sekalian awalan dari sebuah pesan terselubung tentang dua hal penting dalam hidupku.
Dan dua tulisan lain di bawahnya lagi, Aku menulis awal kritikan untuk sebuah kelompok yang acap kali melakukan masturbasi pengetahuan, mereka "ejakulasi sebelum ereksi".
Semua tulisan itu hadir dari luka dan duka yang telah berkelindan, membuat pembendaharaan kataku menumpuk. Begitu sayang bila diabaikan, tumpukan itu kemudian Aku jadikan prasasti.
Wahai kawan dan pujaan, gempurilah Aku dengan masalah. Kehidupanku terasa lebih bermakna bila Kau buat Aku terus berpikir dan menulis. Tanpa kalian, tak ada gunanya pena dan kertas di hadapanku.
Di lembaga tempatku belajar, Aku ditempah dengan perbedaan pandangan politik (Kelas) dan identitas. Di asmara, Aku bercumbu dengan berbagai de javu yang sering kali berulang.
Maka berkumpullah wahai penderitaan, akan kukeluarkan engkau satu per-satu; selayak Kotak Pandora yang mengeluarkan semua bentuk penderitaan manusia.
Kecintaan(ku) pada hidup yang brutal selalu melahirkan pemaknaan lain pada apa yang berl-aku hari ini. Pada akhirnya, semua derita akan kuterima dan kujadikan berita cinta.
